Laporan Asidimetri. Laporan Asidimetri Alkalimetri BAB 1 PENDAHULUAN 11 LATAR BELAKANG Kata larutan (solution) sering dijumpai Larutan merupakan campuran homogeny antar dua atau lebih zat berbeda jenis Ada dua komponen utama pembentukan larutan yaitu zat terlarut (solution) dan pelarut.
Bab I PendahuluanBab II Kajian PustakaBab III Metode PraktkumBab IV Hasil Dan PembahasanBab V PenutupDaftar PustakaA Latar Belakang Dalam kegiatan praktikum dilaboratorium ketika hendak menentukan kadar suatu zat biasanya menggunakan metode titrasi Titrasimerupakan proses penentuan konsentrasi suatu larutan dengan mereaksikan larutan yang sudah ditentukan konsentrasinya (larutan standar) Ada beberapa macam metode titrasi seperti apabila ingin melakukan titrasi yang melibatkan reaksi asam basa suatu zat kita dapat menggunakan metode titrasi asidimetri Metode ini terbilang cukup menguntungkan karena cukup mudah dan cep B Pembatasan Masalah Pembatasan masalah dalam Laporan Praktikum Asidimetri ini adalah Agar pembatasan masalah dalam praktikum ini memiliki ruang lingkup yang jelas maka pembatasan masalahnya adalah “pembuatan larutan standar HCl 01 N standarisas larutan HCl dan prosedur standarisasi larutan” C Rumusan Masalah Rumusan masalah dalam Laporan Praktikum Asidimetri ini adalah 1 Bagaimana cara membuat larutan standar HCl 01N ? 2 Bagaimana standarisasi larutan HCl ? 3 Bagaimana prosedur standarisasi ? 4 Berapa kadar NaOH yang diperoleh dari proses titrasi? Titrasi asam basa atau biasa disebut dengan asidi alkalimetri adalah reaksi netralisasi yaitu reaksi antara ion H+ (H3O+) dari asam dengan OH dari basa yang akan membentuk air titrasi asam dan basa antara sampel dengan larutan standar disebut analisis asidi – alkalimetri Apabila larutan yang bersifat asam maka analisis yang dilakukan adalah analisis asidimetri Sebaliknya jika digunakan suatu basa sebagai larutan standar analisis tersebut disebut sebagai analisis alkalimetri (Keenan 1991) Larutan standar adalah larutan yang konsentrasinya sudah diketahui secara pasti Berdasarkan kemurniannya larutan standar dibedakan menjadi larutan standar primer dan larutan standar sekunder Larutan standar primer adalah larutan standar yang dipersiapakan dengan menimbang dan melarutkan suatu zat tertentu dengan kemurnian tinggi (konsentrasi diketahui dari massa – volum larutan) Larutan standar sekunder adalah larutan standar yang dipersiapakan dengan menimbang dan melarutkan suatu zat ter A Waktu dan Tempat Praktikum asidimetri ini kami lakukan pada Hari Tempat Alat 1 kaca arloji 2 neraca 3 botol timbang 4 labu ukur 100 ml 5 labu ukur 250 ml 6 erlenmeyer 250 ml 7 corong 8 batang pengaduk 9 pipet gondok 10 pipet tetes 11 buret 50 ml 12 statif dan klem Bahan 1 HCl pekat 2 aquades 3 Na2B4O710H2O 4 Indikator MM 5 NaOH Adapun pembahasan dalam laporan praktikum asidimetri ini adalah sebagai berikut Pada percobaan asidimetri ini digunakan boraks (Na2B4O710H2O) 01N sebagai larutan standar primer HCl sebagai larutan standar sekunder dan Metil Merah sebagai indikator Sampel yang akan ditentukan konsentrasi atau kadarnya adalah senyawa basa kuat yaitu natrium hidroksida atau soda kaustik (NaOH) Percobaan dimulai dari pembuatan larutan standar HCl degan cara memipet larutan HCl pekat sebanyak 2 ml kemudian memasukkan larutan pekat tersebut ke dalam labu ukur 250 ml Larutan HCl pekat yang telah berada dalam labu ukur kemudian ditambahkan aquades hingga tanda batas labu larutan kemudian dikocok agar menjadi homogen Selain pembuatan larutan standar HCl juga dilakukan pembuatan larutan standar boraks yang berfungsi sebagai larutan standar primer Hal ini bertujuan untuk menentukan konsentrasi dari larutan standar HCl Prosedur standarisasi menggunakan metode titrasi Larutan boraks yang telah Kesimpulan 1 Pembuatan larutan standar HCl dilakuka dengan cara HCl pekat larutan HCl yang sudah diencerkan dilakukan standarisasi terlebih dahulu dengan larutan standar primer boraks agar dapat digunakan sebagai larutan standar yang disebut larutan standar sekunder 2 Dari proses standarisasi HCl dengan larutan boraks diperoleh normalitas sebesar 15 x 10^4 3 Dari percobaan titrasi asidimetri diperoleh kadar NaOH sebesar 016% Adapun Daftar Rujukan Berbagai sumber diatas adalah sebagai berikut 1 Day RA & Underwood AL 1999 Analisis Kimia Kuantitatif Edisi 6 Erlangga Jakarta 2 Keenan CW dkk 1991Ilmu Kimia Untuk Universitas Jakarta Erlangga Originally posted 20191206 053009.
Laporan Asidimetri PDF Scribd
Laporan Praktikum Asidimetri I Tujuan Tujuan dari percobaan ini adalah untuk menentukan kadar NaOH II Tinjauan Pustaka Pada prinsipnya asidimetri adalah analisa titrimetri yang menggunakan asam kuat sebagai titrannya dan sebagai analitnya adalah basa atau senyawa yang bersifat basa ataupun pengukuran dengan asam (yang diukur jumlah basa atau garamnya).
(DOC) LAPORAN PRAKTIKUM ASIDIMETRI Ratna Purwaningrum
Laporan Praktikum Asidimetri 1 TITRASI ASIDIMETRI I Judul Praktikum TITRASI ASIDIMETRI II Prinsip Praktikum Boraks adalah garam yang bersifat basa lemah sehingga dapat bereaksi dengan HCl Karena dalam reaksi ini dilepaskan asam borat maka dipilih indikator yang tidak dipengaruhinya yaitu Methyl red (MM).
(PDF) Laporan Praktikum Asidimetri dhia anisa Academia.edu
PRAKTIKUM ASIDIMETRI Dosen Pembimbing Bedjo Utomo SKM MKes Oleh Ratna Dinar Purwaningrum P27 838 012 085 Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Surabaya Jurusan Teknik Elektromedik 2012 LAPORAN PRAKTIKUM ASIDIMETRI I TUJUAN Untuk mengetahui dan mempelajari bagaimana membuat larutan standart menstandarisasikan larutan tersebut dengan cara titrasi serta menetapkan konsentrasi.
Mini S Blog Laporan Praktikum Asidimetri Dan Alkalimetri Dasar Kimia Analitik
(DOC) Laporan Asidimetri Rizky Novpriandi Academia.edu
Laporan Praktikum Kimia Dasar Asidimetri Lengkap
Laporan Praktikum Asidimetri SlideShare
Simpan Simpan laporan asidimetri Untuk Nanti 75% (4) 75% menganggap dokumen ini bermanfaat (4 suara) 11K tayangan 17 halaman Laporan Asidimetri Judul Asli laporan 4/5 (4).